visitors, sahabat UKMM UNLAM

Selasa, 05 Juli 2011

Ketika Akupun Berharap untuk Menukar cinta itu dengan Cinta dariMu

 

Bismillahirrahmanirrahiim...

Suatu hari pemuda itu bersedih ketika ia berpisah dengan cinta fananya. Ia bersedih bukan karena ia kehilangan cintanya, melainkan karena ia sadar bahwa ia pernah menaruh seseorang yang belum halal di dalam hatinya hingga iapun sulit untuk melepaskan kepergiannya. Ia kecewa bukan karena ditinggalkan oleh cinta fananya, tetapi dia kecewa mengapa tidak sejak awal ia menghentikan langkahnya untuk mengikuti langkah-langkah syaitan. Sekarang ia menangis, bukan karena ia kecewa, tetapi karena ia Bertaubat kepada Pemilik hatinya. Insya Allah ...

Akhirnya cinta yang fana itu berganti kepada Kecintaan dari Rabbnya yang Maha Pemurah, karena Taubat-taubatnya...

Karena:... Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Al-Baqoroh:222

***Mungkin masih banyak pemuda-pemudi seperti itu di jalan dakwah ini...Jika tidak kita benahi langkah kita yang salah sejak awal, mungkinkah suatu saat kita akan sadar untuk membenahinya jika cinta yang fana itu justru membawa kita terlela dan lalai?

Bersyukurlah kalian yang Diingatkan Allah dengan perpisahan yang tidak pernah kalian harapkan itu, namun disitulah bukti Cinta dari Allah yang tidak meginginkan kalian terbakar oleh neraka yang kalian lahirkan dari perbuatan kalian yang sia-sia...

Allah sayang kepada kita, maka terimalah CintaNya...


***Terinspirasi dari catatannya Akhina Najib Opic Arbain:

Cintamu tak kumiliki, cinta-Nya ku raihDi: http://bit.ly/cFCnFb

(Tolong di koreksi jika bahasanya tidak sesuai)

Semoga Allah memaafkanaku ketika aku bersalahAllahuma Amiin 


sumber :
http://www.facebook.com/home.php?#!/?sk=messages&tid=1435329247296

KEMENANGAN Orang-orang Mu'min


=>>> Tujuh Buah Sifat yang Menjadikan Orang-orang Mu`min Beruntung :

1. Senantiasa beriman . . .

2. Khusyu' dalam shalat . . .

3. Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna . . .

4. Menunaikan zakat . . .

5. Menjaga kemaluan; kecuali terhadap istri atau budak yang ia miliki . . .

6. Memelihara amanat-amanat (yang dipikul) dan janji . . .

7. Memelihara shalat . . .

Inilah orang-orang mu`min yang akan mewarisi Surga Firdaus dan kekal di dalamnya . . .

referensi : Q.S.AL-Mu`minûn [23] : 1-11



=>>> Pahala Orang Yang Beriman:
Q.S.Al-Baqarah [2] : 62
"sesungguhnya orang-orang mu`min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shâbi`în*, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah**, hari kemudian, dan beramal shaleh***, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka; tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. "

N/B :
*) orang-orang yang mengikuti syariat nabi-nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang, atau orang-orang yang menyembah dewa-dewa..
**) orang-orang mu`min, begitu pula orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Shâbi`în yang beriman kepada Allah SWT.---termasuk beriman kepada Nabi Muhammad SAW.--- percaya kepada hari akhirat, dan mengerjakan amalan shaleh, mereka mendapat pahala dari Allah SWT..
***) perbuatan baik yang diperintahkan Allah SWT..

Ga Liqo Ga Untung


Dunia dakwah kita juga merupakan kompetesi. Hanya mereka yang terperdayakan yang senantiasa siap memikul dakwah. Beban dakwah hanya sanggup dipikul oleh mereka yang mengerti tentang apa dan bagaimana dakwah itu. Tim dakwah membutuhkan anggota tim yang cerdas, qowi, matin, dan bertanggung jawab. Karakter tersebut hanya didapatkan dengan pembinaan diri. Artinya, kita memiliki kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Kebutuhan perpolitikan dakwah membutuhkan komitmen yang jelas. . Yang mengharuskan kita berdakwah bukan dengan figure tetapi dengan dakwah itu sendiri. Telah jelas kebutaan objek dakwah yang kita hadapai saat ini adalah orang-orang yang buta terhadap “materi” dan “kepemahaman” Islam dan hanya menonjolkan figuritas semata. Terbukti pernikahan kedua Aa Gym dihujat oleh “ pengikut”nya sendiri, “ pengikut” yang kesannya hanya menonjolkan dari sisi figurnya saja. Padahal masih banyak yang perlu di cross cek balikkan. Kesalahan ini semestestinya mampu menjadi ibroh bagi mereka yang mengaku gerakan barisan dakwah. Sehingga barisan ini mampu mengubah metodologi dakwah yang selama ini mereka pergunakan. Kebutuhan objek dakwah tidak semata-mata figure tetapi tetapi dengan aktivitas dakwahnya.
Liqo? Bagaimana kita mempossikan keberadaannya. Sesuatu aktivitas rutin mingguan, apakah sudah benar-benar membina diri dan memperbaiki diri kita. Atau hanya sekedar formalitas absensi keberadaan kita di forum suci tersebut. Liqo, suatu cincin lingkaran yang menyatukan beberapa orang dengan berbagai pemikiran dan taraf ilmu. Untuk itulah kita saling berbagi, saling memperbaiki bersama. Dakwah fardhiyah (person to person) yang membuahkan hasil yang paten dan permanen meskipun ini memerlukan waktu yang lama dalam istilah kerennya ISTIMRORIYAH (bertahap dan berkesinambungan), . Sudah barang tentu diakui bahwa pembinaan diri individu yang kontinue dengan taraf dan target capain muwashoffat tertentu lebih menghasilkan perbaikan yang signifikan. Dengan catatan, liqo’ yang dilakukan muntij (produktif). Forum tersebut semacam kaderisasi sel yang membidik, memantau mengawasi mad’u yang membutuhkan energi tidak sedikit demi terbentuknya seorang yang berkepribadian yang Islami dan berkepribadian dai. Dalam biologi, sel adalah bagian terkecil makluk hidup. Kita adalah sel, Kenapa sel? Karena pada dasarnya kita adalah ornamen kecil pembentuk peradaban yang sedimikian besarnyatak ubahnya sebagai ornamen kecil tetapi fundamental yang menopang tegaknya peradaban yang akan kita bangun dan cita-citakan. Tak hanya itu forum liqo mempunyai pengarahan strategi dakwah kedepan. Bukan berjalan tanpa arah, atau bahkan kehilangan arah. Arah perjuangan yang telah dirintis para muasis dakwah sejak dulu apakah terhancurkan karena ketidakrapian kita dalam barisan ini.
Seberapa urgent kah forum halaqoh ini untuk perkembangan dakwah, baik fase tandzimy (system) dan fase takwiny< (pembentukan awal) seseorang. Hasil yang kongruen seharusnya!, semakin banyak umur liqo seseorang semakin banyak capain muwashoffat yang ia punyai. Sejalan dengan itu perbaikan diri akan semakin teruji. Seperti itulah liqo’ yang ideal. Atau jangan-jangan semakin tua umur liqo kita berumur semakin kacaw saja perbaikan kita. Sungguh ini adalah sesuatu yang sangat disayangkan dan perlu dicari akar permasalahan yang kemudian dari akar permasalahan itu dapat diketemukan solusi yang real.
Sakralnya forum ini, kadang tidak terlalu diperhatikan. Mungkin ada yang beranggapan sesuatu yang ada disana adalah sesuatu yang disetting “ seperti itu –itu saja” diawalitasmiyah, tausiyah bergilir, curhat n the solusi ( Qodhoya wa Rowa’I ), Taujih dari Mr, hamdalah. Seperti kebiasaan, yang katane’ sesuatu yang dibiasakan dalam amalan itu bid’ah. Sebenarnya modifikasi dalam Liqo’ sah-sah saja, kenyamanan dan ketidaknyamanan dalam forum tanggungjawab bersama antara Mr dan Mtr. (baca Murrobi’ dan Mutarrobi’). Bukankah ada sarana (usroh) yang lain seprti mukhoyam (berkemah), ta’lim bersama, kunjungan ustdaz, rihlah, mabit ruhy, dsb. Sehingga terkadang seorang aktivis dakwah lebih mementingkan kegiatan lembaganya daripada forum ini. Sejauh mana keterikatan hati ini dalam memperjuangkan kepentingan umat demi sesuatu yang seharusnya memantik kita untuk memperbaiki diri. Jika antunna semua kurang menganggap pentingnya Liqo’ dalam aktivitas dakwahnya perlu dibuat grafik produktivitas di lembaga dan ranah kajian lain. Kita adalah batu bata penyusun tembok tinggi peradaban, tak peduli kita berada dimana, diatas atau dibawah, atau bahkan sebagian diri kita terpotong untuk mengganjal dan melengkapi lubangan tembok peradaban itu. Sudah selayaknya kita bersabar, kesabaran untuk proses kita menuju tercapainya kebangkitan islam yang kita idam-idamkan.
Sebenarnya banyak metode lain untuk memperbaiki diri dan penanaman konsep pemahaman selain liqo, bisa melalui ta’lim, dauroh, mabit ruhy, dan diskusi. Akan tetapi nilai lebih dari liqo’ perkembangan dari mad’u bisa terpantau dan terperdayakan sesuai dengan galian potensi yang ia miliki. Pada dasarnya dalam semua lingkungan dan ranah manapun kita bisa berdakwah, dalam hal ini tentunya memerlukan kader yang mempunyai spesifikasi dan kualifikasi yang memadai untuk diterjunkan dalam amanah dan wasilah serta wajihah tertentu. Oleh karena itu bukan hanya sekedar keaktifan ia di wasilah tertentu tetapi kadar keislaman dan kepemahaman syumulatul dien yang ia punyai. Aktivitas di medan dakwah memerlukan orang-orang yang komitmen dan sekaligus “paham”. Tanpa keduanya seseorang dalam menjalankan amanahnya akan cenderung fluktuatif dan unprogresif. Karena yang ia punyai hanya sebatas semangat tanpa diiringi kepehaman yang bersumber dari ilmu dien yang benar.
Orang yang rajin ta’lim juga tidak menjamin dalam hatinya sebenarnya pengen sekali menularkan ilmunya untuk orang lain tetapi tidak terlalu berani menyampaikan ke orang lain ( baca berdakwah red ) yang bukan teman dekatnya sendiri. Oleh karena itu solusinya adalah meliqo’i. Penanaman nilai-nilai keimanan yang dilakukan dengan cara-cara yang konvensional selama ini bisa terkalahkan pengaruhnya oleh derasnya arus informasi yang secara konsisten menyapa mereka. Kaum muslimin diperintahkan pergi ke masjid setiap hari Jumat untuk mendengarkan khutbah dari para khathib yang mengajak mereka kepada keimanan dan ketaqwaan. Majelis Ta’lim dan Tabligh Akbar senantiasa padat dihadiri kaum ibu di setiap tempat. Seminar-seminar dan diskusi keislaman mengupas berbagai tema juga marak dihadiri kaum muslimah. Seluruhnya itu tidak akan membawa dampak dan pengaruh yang kuat pada diri kaum muslimin dan muslimah apabila tidak dibarengi dengan proses penanaman nilai yang konsisten dan berkesinambungan.
Berbagai kegiatan yang ditawarkan untuk penjagaan keimanan selama ini masih diwarnai oleh sejumlah kelemahan dalam unsur taujih (pengarahan) yang ditampakkan antara lain dari silabus materi yang terprogram, terstruktur dan berkelanjutan. Sebagian yang lain masih berkesan “daripada tidak sama sekali”. Kegiatan untuk sentuhan awal dengan Islam yang penuh nuansa entertainment tersebut bisa tetap dilangsungkan, akan tetapi segera ditindaklanjuti dengan penawaran kegiatan tarbiyah (pembinaan), yang akan membawa masyarakat menuju kepada penanaman dan penjagaan nilai keimanan secara terprogram dan berkelanjutan. Tarbiyah menawarkan silabus yang mebuat peserta didik berada dalam suasana kesungguhan, bukan semata hiburan. Tarbiyah membawa masyarakat berada dalam suasana kedisiplinan dalam melakukan penjagaan diri, bukan semata-mata sebuah bentuk “mengisi waktu luang”.
“…orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka “ ( Qs 3:190-191)
Liqo bukan segala-galanya tetapi segala-galanya bermula dari sini. Semacam doktrin resmikah ini? Tidak saudaraku. Memang ada benarnya, setiap pemantauan akan keikutsertaan kita dalam dakwah bisa dipantau dalam forum ini. Untuk itulah adanya forum berbagi diutamakan. Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan, ada seorang teman yang mengatakan perbanyaklah menuntut ilmu, karena ilmu yang benarlah yang akan menjaga kita, kalau boleh ana menambahkan saling berbagilah ilmu, Karena berbagi lebih banyak menuai arti.. Elemen penting yang mendukung terbentuknya liqo yang kondusif adalah murrobi, muttarobi, managemen forum, materi. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan murrobi adalah amniyah. Kenapa amniyah? Coba cari referensi sendiri!
Ga liqo Ga untung, apasih untungnya menyendiri dalam pergerakan dakwah ini. semua butuh penataan dan system, ada kalanya system teramat rumit dan elegan untuk kita jangkau.. Sistem sendiri sudah benar, hanya saja orang-orang yang berada didalamnya pembuat kebijaksanaan yang kadang kala tidak memuaskan Namun kekecewaaan dan ketidakpuasan sering kita terhadap system jangan pernah melunturkan semangat kita untuk berdakwah, bukan begitu saudaraku?
Ingatlah domba yang sendirian lebih mudah tertekam singa, daripada domba yang bergerombol. Barisan ini adalah barisan yang ditata, bukan barisan yang bergerombol tak beraturan. Bukankah kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir. Sehingga kita selalau dituntut untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa bukan untuk orang lain melainkan untuk kita sendiri. Perbaikan diri menuju yang lebih baik juga merupakan jihad. Sesungguhnya jika engkau berjihad, maka jihadmu adalah untuk dirimu sendiri.
“Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling bertaqwa” (Al Hujurat: 13).
Setelah kita dibina dengan liqo dan bergerak dibarisan dakwah dan terjerumus di jalan kebenaran (minjem istilahe havidz) perguliran dakwah harus kita lalui terus dan aktivitas berdakwah-pun seharusnya tidak berhenti. Dari tadi ngomongin dakwah melulu, sebenarnya apa yang kita dakwahkan? Sebagaimana ajaran keilahian dan pengutusan rosul dimuka bumi adalah untuk mengajarkan TAUHID dan AKHLAK dengan ILMU yang benar. Sehingga tujuan dari liqo terbentuknya pribadi yang islami dan pribadi seorang da’I tercapai hingga pada akhirnya kita menyadari bahwa sebenarnya kita dibentuk untuk menjadi seorang ustadziatul alam!
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (At Tahrim: 6 )
Masih mau bolos Liqo lagi? Masya Alloh…



http://mii.fmipa.ugm.ac.id

kenapa ber-ane-antum?


Sering mendengar gaya-gaya bicara seperti itu? Bahasa arab campur-campur. Bagi teman-teman yang aktif pada kegiatan-kegiatan dakwah Islam tentunya sudah tidak asing lagi. Gaya bicara seperti itu seolah sudah menjadi sebuah budaya yang mewarnai aktifitas para aktifis dakwah.
Namun, sebagian orang menanggapi dengan skeptis tentang hal ini. Mereka berkata “Ngapain sih sok-sok arab segala?”. Dan komentar-komentar lain yang maksudnya menganggap gaya bicara seperti itu hanyalah sok arab, sok alim, sok anak rohis, atau sok agamis.
Saat orang-orang lebih nyaman dengan gaya gua-elu, dab, coy, aku, kamu, anda beberapa teman aktifis dakwah lebih suka ber-ane-antum. Bukan tanpa alasan tentu. Ketahuilah, bahwa membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab adalah amalan yang baik. Perhatikan penjelasan berikut ini.
Mempelajari Al-Qur’an itu wajib. Semua sepakat. Allah berfirman:
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya. Dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran dapat mengambil pelajaran” (QS.Shood : 29)
Namun Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, dan bahasa arab bukanlah bahasa kita sehari-hari. Maka wajib bagi setiap muslim yang beritikad untuk mempelajari Qur’an untuk belajar bahasa arab. Karena tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna dengan terjemahan. Dan tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna, kecuali dengan mempelajari bahasa arab. Maka bila ada suatu ibadah wajib yang hanya bias dilakukan dengan suatu sarana, maka sarana tersebut hukumnya wajib pula. Dan kemudian, salah satu kiat untuk menimbulkan semangat dan menguasai bahasa arab adalah dengan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka para ulama pun berpendapat, membiasakan diri dengan bahasa arab adalah amal yang baik, sekaligus merupana syiar Islam di masyarakat. Seperti yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah, beliau berkata “Tidak ada jalan lain untuk memahami agama ini kecuali dengan memahami bahasa ini. Maka, memahami bahasa arab adalah termasuk bagian dari agama. Membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab akan memudahkan dalam memahami agama ini dan lebih memudahkan untuk menyebarkan syiar-syiar Islam. Serta lebih dekat untuk mencontoh generasi awal umat ini dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam seluruh urusan-urusan mereka(Syarh Al Iqtidhoo’ Shiroothol Mustaqiim, hal 211-212)


http://mii.fmipa.ugm.ac.id

SMS, Ta’aruf Gaya Baru


Memang setan selalu berusaha menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Memperdaya manusia dengan memberikan rasa aman terhadap tindakan dosa, dan membuat rancu akal manusia dengan mengedepankan hawa nafsu. Jadilah manusia tertipu. Salah satunya dengan memilih media SMS sebagai ta’aruf gaya baru.
Nah, bagaimana sebenarnya penggunaan SMS sebagai ta’aruf? Marilah kita ikuti hasil wawancara Nikah dengan 2 orang responden berikut ini.
Tak sesuai syariat
Responden pertama yang diwawancarai Nikah adalah Mudia PP Al-Ukhuwah Sukoharjo, Al Ustadz Aris Sugiantoro (32 th). Menurut beliau, SMS sebagai media ta’aruf merupakan cara yang tidak sesuai syariat.
“Sebelum perlu diketahui bahwa akad yang paling berbahagia dan penting yang berhubungan dengan muamalah adalah pernikahan. Juga, pernikahan merupakan suatu ikatan yang suci, oleh karena itu caranya harus sesuai syariat.” Kata sang ustadz yang pernah berguru langusng kepada Syaikh Utsaimin rahimahullah selama 4 tahun.
Beliau juga mengingatkan kembali tentang perintah Allah SWT bagi para bujangan yang ingin menikah yaitu agar mencari jodoh yang baik, yang salih/salihah sehingga diharapkan mampu mendekatkan pada Allah SWT dan menghasilkan keluarga sakinah mawahdah wa rahmah. Dan caranya bukan dengan pacaran atau ber-SMS.
Cara-cara tersebut akan mendekatkan pada zina yang merupakan dosa besar, berikut penjelasan beliau,
“Allah SWT telah memberi batasan yang dihalalkan, janganlah dilewati. Dan sesuatu yang menuju zina, jangan didekati. Sebab, dengan mendekati zina akan lebih condong kepada dosa besar. Oleh karena itu dalam Islam ada perintah berhijab bagi wanita, larangan ikhtilat dan khalwat, serta perintah safar dengan mahram bagi wanita. Semua itu bertujuan untuk menghindari fitnah antar lawan jenis.”
Adapun responden kedua adalah seorang pengamat media massa Islam yang minta disebut Aa Koen (42 thn). Menurutnya, komunikasi antar lawan jenis baik langsung ataupun tidak langsung tidak diharamkan secara mutlak. Sebagai bukti jika kita menengok zaman sahabat dulu, mereka juga saling berkomunikasi. Contohnya dalam menuntut ilmu dan jual beli. Namun, penggunaan SMS untuk ta’aruf, beliau tidak setuju. Sebab akan membuka pintu fitnah dan mengandung banyak bahaya.
Membuka pintu fitnah

Bahaya ta’aruf lewat SMS sangat nyata dan mudah ditebak, apa coba? Berikut penjelasan Aa Koen,
“Dalam ta’aruf (dalam hal ini via SMS-red), kadang ada komunikasi yang tidak perlu contohnya menanyakan kabar, seperti sudah shalat malam atau belum, atau tanya kewajiban yang lain. Sebenarnya, itu hanyalah alasan untuk bisa berkomunikasi.”

“Walaupun bisa dijadikan sarana untuk memberi nasihat, dikhawatirkan akan menodai/mengurangi keikhlasan. Para ulama pun melarang komunikasi langsung (tanpa perantara-red) dalam ta’aruf. Untuk itu saling SMS perlu dihindari. Betapa banyak mereka yang tergelincir disebabkan fitnah komunikasi. Tak pandang bulu, baik orang awam atau para penuntut ilmu agama/da’I pun terkena juga”. Lanjut Aa Koen.
Fitnah hati memang sesuatu yang sulit dikendalikan, apalagi dalam masa kesendirian. Manusia hatinya sangat lemah. Di saat itulah setan masuk. Sehingga, menurut Ustadz Aris, seseorang tidak bisa beralasan bahwa dirinya mampu menjaga hati untuk melegalkan SMS dengan calon tambatan hati.
Bagaimana bentuk keintiman terbentuk lewat SMS? Aa Koen menggambarkannya,
“Saat pintu-pintu keakraban terbuka, keintiman akan terbentuk. Misalnya dengan mengirim kata-kata yang hanya bisa dimengerti kedua belah pihak. Contoh I miss you (ana kangen anta) disingkat “I M U”. Kata-kata itu tidak bisa diketahui orang lain, meskipun dibaca istrinya sendiri (bagi yang ber-sms-an walau sudah menikah).”

Menurut Ustadz Aris, bahaya lain ta’aruf via SMS adalah berita yang disimpulkan kurang akurat. Kecuali jika sudah ada orang yang benar-benar tahu kondisi ikhwan/akhwat tersebut. Seperti keadaan, sifat, akhlak, agama, dan lain-lain. Dalam hal ini, adanya comblang lebih bisa obyektif dan dipercaya.
Namun beliau menambahkan bahwa larangan ber-SMS itu tidak mutlak. Jika calon pasutri sudah mendekati hari H, tidak mengapa ber-SMS untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan, seperti mahar, surat-surat kelengkapan, dan sebagainya. Yang perlu diingat, jangan melebihi batas sebab bisa menjerumuskan ke dalam bahaya.
Kembali ke cara yang benar
Bagi mereka yang sudah siap menikah, jangan ragu menggunakan jasa perantara (comblang). Menurut Ustadz Aris, salah astu cara yang mudah untuk mengetahui keadaan (agama, akhlak, dan lain-lain) calon pasangan adalah dengan melihat pada keluarga.
Jika orang tuanya baik, Insya Allah anak-anak mereka akan dididik beragama dengan baik pula. Lalu kita perintahkan comblang untuk mengamatinya. Setelah merasa cocok dan condong/yakin akan jadi istrinya, barulah nazhar (melihat) untuk memutuskan apakah proses itu berlanjut ke pernikahan.
Aa Koen menyarankan agar sang comblang dipilih yang masih ada hubungan mahram, atau –kalau tidak bisa- orang lain yang mengerti syariat (minimal pergaulan dengan lawan jenis), agar hubungan antara kedua belah pihak tetap terjaga dan memudahkan komunikasi.
Untuk itu, marilah kita renungkan nasihat Ustadz Aris berikut ini. Beliau menghimbau agar para pemuda/pemudi kembali ke jalan Allah sesuai petunjuk Rasulullah SAW. Sebab menikah itu ibadah dan menyempurnakan agama. Pernikahan adalah suatu ikatan yang suci dan untuk regenerasi, bukan sekeadr melampiaskan hawa nafsu. Untuk itu, janganlah dikotori dengan cara-cara yang tidak syar’i. (abu shafy)


Majalah Nikah, Vol.5 No.3, Juni 2006 Jumadil Ula 1427

KATA MOTIVASI DAKWAH

-->>> jika kamu LELAH, basuh lelahmu dengan KESABARAN . . . Ceritakan DUKAmu pada KETABAHAN . . . Jika kamu terLUKA, tetaplah terSENYUM pada orang di sekitarmu, karena itu merupakan tanda SYUKUR pada RABB_mu . . .


-->>> kejujuran pada hati nurani, yang disirami dengan iman dan keyakinan kepada ALLAH, adalah mata air kedamaian yang tak pernah kering.... Keduanya menjadikan seorang muslim tetap TeGaR, di saat orang lain berguguran.... Ia membuat seorang muslim tetap TeNanG di saat orang lain ketakutan . . .

-->>> Begitu banyak warna dalam perjalanan kita . . Ada yang tetap berTaHan dan sEmaNgat, namun tidak sedikit yang pergi meninggalkan . . . Beginilah jalan dakwah, mengajarkan kita tentang pEnGorbAnaN dan KeIkHLasan . . Kadang kesal , , , kadang lelah , , , hingga tak kuat rasanya tuk bertahan , , , namun sayang tuk ditinggalkan . . . . Kadang hati bertanya, Yaa RABB . . .kapan kami bisa beristirahat dari jalan ini ? ? ? Saudaraku , , , perjalanan ini akan terhenti hanya ^ketika kaki-kaki kalian telah menginjak surga . . .^

jadilah akhwat idaman


Di sini akan dibeberkan faktor-faktor apa saja yg menjadi kendala ikhwan memilih akhwat(wanita)....dan ini bisa menjadi solusi bagi para akhwat yang sulit mendapatkan jodoh....semua yg dicantumkan disini tergantung juga dari para ikhwan...ini akan diumumkan secara global
1. Wanita yang terlalu mementingkan karir padahal sudah jelas kewajiban seorang istri adalah melayani suaminya....
2. Wanita tidak bisa masakini adalah salah satu tugas utama dalam kewajiban sang istri...jadi jangan menganggap remeh jika ukhti tidak bisa memasak....pada akhirnya suatu saat suami anda yg tadinya memaklumi anda tidak bisa memasak lama-lama jadi sebel juga...dan mungkin bisa berpaling dari anda..
3. wanita merasa dirinya hebat dalam karir, sikap ini akan jatuh di mata para ikhwan karena para ikhwan tidak mau menjadi bual-bualan dalam rumah tangga jika suami berada lebihrendah dari istrinya.....dan sikap istri yg slalu bersikap bahwa hanya dengan hasil usahanya lah rumah tangganya bisa makan, beli baju, mobil, rumah, pesawat dll....
4. wanita cerewet,para ikhwan lebih cenderung suka kepada akhwat yang kalem...
5. wanita yang cuek bebek,wah ini gawat.....gimana klo suami gak diperhatiin....mending klo dapet suami yang sama-sama cuek jadi ga ada masalah.....
6. wanita yang kasar, aduh apalagi yang ini....bisa2 suami gabung ISTI (Ikatan suami takut istri)
7. wanita yg suka bergosip. Duh....jangan deh.....soalnya ntar kelepasan...yg digosipin malah suami sendirihehehe
8. wanita yg TP dan terlalu ramah kepada yg bukan mukhrimnya. Suami bakalan cemburu berat klo kayak gini....so jagalah pandangan mu, sikap, dan perkataan
9.akhwat yg klo ketawa cekikikan. Awas bahaya....islam sangat melarang loh...aduh udah abis ide.....
Dimohon untuk tidak tersinggung...mulailah kita muhasabah diri setiap saat...
 
http://ajangkita.com/

10 Kualitas Pribadi yang Disukai


10 Kualitas Pribadi Yang Disukai

1.Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta.Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Kerendahan Hati.
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Positive Thinking.
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. Keceriaan.
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9.Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diripada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

sumber: http://muka-aneh.blogspot.com/2010/04/10-kualitas-pribadi-yang-disukai.html

SALMAN AL FARISI

Salman Al Farisi

Salman al farisi adalah seorang sahabat nabi Muhammad SAW,menurut suatu riwayat dia berasal dari negeri Dihqan,persia(iran),di wilayah jaiyan dekat isfahan.ada juga yang mengatakan dia berasal dari sekitar Ramhurmuz nama aslinya adalah Mahbeh(mayeh).Ketika masih kecil dia sudah tertarik kepada agama kristen,kemudian meninggalkan rumah kedua orang tuanya untuk mengikuti seorang rahib kristen.sebelum itu dia beragama majusi.setelah masuk kristen,dalam perjalananya menuju syria,dia mengikuti dan belajar pada beberapa orang guru.
Dari syria dia meneruskan perjalanannya ke wadialqura di arab tengah,dalam rangka mencari seorang Nabi yang telah diberitakan telah memperbaiki agama nabi Ibrahim AS,dan kedatangannya telah diramalkan kepadanya oleh gurunya yang terakhir pada waktu menjelang akhir hayat sang guru.Dalam perjalanannya mengarungi padang pasir,orang yang membimbingnya sebagai penunjuk jalan berkhianat dan kemudian menjualnya sebagai budak kepada salah seorang yahudi.akan tetapi dia masih mempunyai kesempatan untuk pergi ke yatsrib,dan kebetulan kedatangannya hampir bersamaan dengan waktu hijrah nabi Muhammad SAW.dia kemudian masuk islam,dan dapat menebus kemerdekaannya berkat bantuan ajaib dari nabi Muhammad SAW untuk mengumpulkan sejumlah uang tebusan yang harus dia setorkan.Kedudukan Salman pada Nabi Muhammad SAW dan kedudukan Salman pada Islam sudah banyak diceritakan orang.
Menurut ibnu Hajar dalam kitabAlAsabah fi Tamjiziz Shohabat,Salman Abu Abdilla al Farisi itu acapkali dinamakan Salman Khair atau Salman anak Islam. Banyak yang meriwayatkan diantaranya Anas bin Malik,bahwa Salman apabila ditanyakan orang siapa namanya,dia menjawab,"saya salman bin islam,dari anak adam!"Karena tingginya kedudukan Salman di sisi Nabi SAW.pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa SalmanAlFarisi termasuk keluarganya(Ahlulbait).demikian juga kaum muhajirin dan kaum Anshor menyatakan hal yang serupa. Di kalangan ahli tasauf,Salman Al Farisi dikenal sebagai salah seorang sahabat yang suka hidup keras(menderita) dan zuhud. Sebagaimana seorang sahabat yang bernama Ma'mar pernah menceritakan,bahwa pada suatu hari ada sekumpulan orang menghadapinya dan didapatinya sedang menganyam tikar.Ketika ditanyakan mengapa dia berbuat seperti itu.padahal di sisinya sudah melimpah ruah rezeki sebagai seorang penguasa Mada'in, dia dengan suara kalem menjawab "saya ingin makan dari tangan saya sendiri"Gajinya sebagai penguasa Mada'in sedirham pun tidak pernah di terimanya.malahan gaji tersebut dia sedekahkan kepada yang berhak menerima dan membutuhkannya. Pakaian yang dia miliki hanya dua potong saja. Untuk makan sehari hari,salman bekerja mengenyam daun kurma. Para pelayannya diberi keringanan pekerjaan,sehingga pernah tangannya sendiri mengaduk tepung di rumahnya.Dalam riwayat lain diceritakan pula, bahwa Abu Nu'aim pernah meriwayatkan bahwasanya Harits Ibnu Umar berkata,"waktu aku pergi ke kota mada'in aku dapatkan aku dapatkan seorang yang berpakaian kumal yang sedang membawa kulit merah.orang tersebut menoleh disampingku,siapakah gerangan orang tersebut?orang di sampingku menjawab bahwasanya orang tersebut adalah Salman Al Farisi. Kemudian orang tersebut masuk ke dalam rumahnya dan memakai pakaian putih. setelah itu dia kembali berjabat tangan dengan aku sambil menanyakan sesuatu dan katanya "sebelumnya aku belum mengenalmu dan kamu pun demikian,namun rohku mengenalmu ketika aku melihatmu.bukankah kamu ini adalah Harits bin Umar?"Aku menjawab:"benar aku adalah Harits bin Umar."Salman kemudian berkata,"aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata,"Roh itu bagaikan tentara yang berkelompok,bila telah berkenalan maka dia akan bersatu jika tidak saling mengenal dia akan berselisih."Selain itu Salman bahkan dikatakan termasuk Ahl as Suffah(penganut tasauf)dan pendiri tasauf(tasawuf) yang dikarunia ilmu laduni(ilmu yang dianugerahi oleh Allah SWT kepada orang orang tertentu secara langsung,tanpa melalui proses belajar mengajar).Dikatakan juga bahwa dia adalah orang yang pertama yang melontarkan ide tentang khilafah (wakil guru sufi)dan nur Muhammad.Dia melontarkan pemikirannya itu kepada Sa'sa'ah bin Suhan yang kemudian menegaskan bahwa khilafah yang pertama adalah Muhammad SAW,lalu Ali RA.Dikatakan bahwa ketika turun ayat yang berbunyi:"Dan sesungguhnya jahanam itu benar benar tempat yang diancamkan kepada mereka(pengikut-pengikut syetan)semuanya." (Qs.AlHijr 43), salman berteriak sambil meletakkan tangannya pada kepala,seraya lari keluar selama 3 hari,kejadian ini oleh ahli tasauf ditafsirkan sebagai keadaan sedang mabuk dan fana'(tidak sadar karena khusyu'), sehingga tidak mendengar apapun dan hanya melihat diri Tuhan sendiri.SalmanAlFarisiadalah salah seorang tokoh sufi yang juga dikenal sebagai waliyullah.Kekeramatannya sudah banyak dikenal masyarakat.di antaranya adalah sebagaimana yang disebut dalam kitabAlHadaiqul Wardiah fi Ajlait Thariqat Naqsabandiyah. Yang menuliskan bahwasannya Salman Al farisipernah berjalan bersama seorang tamunya di kota Mada'in. Tiba tiba dia pun berkata," hai burung dan kijang,hendaknya kalian datang kepadaku karena aku ingin menjamu tamuku ini."Burung burung dan kijang tersebut segera mendatangi salman sehingga tamu itu takjub melihat kejadian itu seraya berkata,"Subhanallah!" Salman pun berkata,"apakah kamu heran dengan dengan kejadian ini,pernahkah kamu melihat seorang taat kepada Allah akan dilanggar perintahnya oleh sesuatu?"Itulah sekelumit sejarah tokoh tasauf dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Salman al farisi,wafat pada tahun 50H. Beliau termasuk orang yang sangat dimuliakan. Sebagaimana Abu Buraidah yang pernah mendengar dari ayahnya, bahwa Nabi SAW pernah bersabda," Tuhanku menyuruh aku mencintai empat orang yang dicintainya,yaitu Ali bin Abi Thalib, Abu Dzar, Miqdad dan Salman."
 
 
masebir.multiply.com/journal/item.

HASAN AL BANNA

Hasan Al-Banna

Saat Mesir sedang mengalami kemunduran, pegulatan pemikiran semakin meruncing dan perpecahan internal antar umat muslim.
Lahirlah seorang bayi laki-laki pada tanggal 14 Oktober 1906 di sebuah desa yang jauh dari kota besar, desa Mahmudiyyah. Desa pertanian yang dilewati aliran sungai nil cabang dari Arrasyid. Dan kelak dikenal dengan panggilan Hasan Al-Banna.
Bercermin dari hadits Rasulullah SAW," Tak ada pemberian seorang ayah pada anaknya yang lebih baik daripada memberikan pelajaran sopan santun." maka sang ayah, Syaikh Ahmad bin Abdurrahman Al-Banna bertekad apabila dikaruniai seorang putra, beliau akan memberikan sebaik-baiknya pendidikan serta mengajarkannya sopan santun, sehingga menjadi anak shalih, pewaris kebaikan. Hasan Al-Banna benar-benar dilahirkan dari niat yang suci, hati yang tulus serta nasab yang baik.
Pernah suatu ketika seorang wartawan asing mewawancarai beliau, ia bertanya," Ya ustad, engkau seorang ulama yang berilmu tinggi, kenapa tidak mengarang buku seperti kebanyakan para ulama?" Beliau menjawab dengan ungkapan yang sangat indah," Kalau mereka sibuk mencetak buku, maka saya sibuk mencetak manusia."
Tanggal 12 Februari 1949, pukul 21.12 waktu kairo, beliau menemui sebuah musibah, beliau tertembak bersama seorang pengacara. Beliau mengalami enam luka tembak dan dilarikan ke rumah sakit Qasrul 'Ein. Karena konspirasi licik musuh, beliau syahid kehabisan darah.
Itulah Hasan Al-Banna, seorang lelaki istimewa. Bahkan musuh-musuhnya pun masih takut dan mengkhawatirkan jasadnya yang sudah tak bernyawa itu. Sampai-sampai makamnya dijaga ketat selama berminggu-minggu



(buku "Laskar Syuhada")

HIDAYAH

HIDAYAH

>Hidayah (bahasa Arab), berarti petunjuk, yang memandu kita sampai ke tujuan . . .

>Orang yang mendapat hidayah, dapat dianalogikan layaknya orang yang menemukan sinyal akses untuk berkomunikasi, semakin dekat dengan pemancar maka sinyal akan semakin bagus . . .
Jadi, sejauh mana orang tersebut berkomunikasi dengan ALLAH, sedekat apa dia dengan Sang Pembolak-balik hatinya . . .

>Ciri-Ciri Orang yang mendapat Hidayah, sebagai berikut :
1. Hatinya akan dipenuhi oleh cahaya
Ia akan merasakan kelapangan dan keleluasaan untuk melakukan ibadah kepada Allah Swt
Q.S. Al- An'am : 175
2. Kecenderungan memikirkan rumah masa depan (akhirat)
mengambil jarak dengan rumah semu (dunia)
selalu bersiap menghadapi kematian (selalu bertaubat)

>Kiat-Kiat untuk Merawat Hidayah
1. Rawat akarnya dengan aqidah yang benar
"Kekuatan pohon terletak pada akarnya"
Merawat akar hidayah dengan selalu mengulang-ulang prinsip aqidah islam, salah satunya dengan selalu mengucap syahadat dan merenungkan maknanya.
Q.S. Al-Baqarah : 284-286
2. Sinari pohon hidayah dengan nur Al-Qur'an dan cahaya dzikir
"pohon perlu sinar matahari yang cukup"
Q.S. An-Nisaa : 174
3. Sirami pohon hidayah dengan ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah
"pohon perlu disiram dengan air"
4. Pupuk pohon hidayah dengan dakwah, tarbiyah, kisah perjuangan para nabi dan sahabat, meminta nasehat orang-orang shaleh dan bergaul dengan orang-orang baik
Mentarbiyah diri, mengambil ibroh dari kisah-kisah perjuangan para nabi & sahabat.
5. Pagari pohon hidayah dengan taqwa, hidup bersama orang-orang baik dan do'a
Taqwa =>> salah satu pengaman hidayah
Q.S. At-Taubah : 119
6. Rawat pohon hidayah dengan berislam yang washath/pertengahan
Jangan berlebih-lebihan yang dapat menimbulkan bid'ah
7. Kenali penyakit-penyakit yang bisa merusak pohon hidayah
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dengan mengetahui apa yang dapat dilakukan jika terjadi penyakit-penyakit seperti marah, dengki, dll.
Q.S. Fushshilat : 30

>Titik Rawan Hilangnya Hidayah
Fitnah ; godaan harta, kedudukan, lawan jenis, dan yang terbesar adalah fitnah Dajjal.
Q.S. Ali 'Imran : 14

Renungkanlah . . . . Inilah Perjalanan Dakwah . . .

...Seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin)... (Q.S. Al-Fath : 29)

Aktivis Dakwah Kampus....., itulah nama yang kerap kami dengar. Lalu siapakah mereka?
Ya Rabb... Jika amanah ini Engkau sandarkan kepada kami, maka izinkanlah agar kami dapat menumbuhkan dakwah ini, di sini... di kampus tercinta.


Pagi ini ku pilih lagi berangkat ke kampus dengan berjalan kaki... Ku tarik nafas panjang.... Subhanallah....
Ya Rabb...aku punya mimpi...
Aku ingin dakwah ini tumbuh subur untuk pemuda-pemuda kampus pilar kebangkitan umat. Aku ingin kampus ini hidup, dengan orang-orang yang bersih, generasi-generasi pemimpin umat yang berakhlak.
Ya Rabb....jika tongkat dari Peradaban Dunia ini adalah Pemuda...maka di mana tanggung jawab kami untuk menyelamatkan mereka. Tidur atau bermalas-malasankah?, padahal di luar sana begitu banyak pemikiran-pemikiran yang siap menghantam pemuda, yang siap mengobrak-abrik cita-cita kita;Islam.

Saudaraku,
ketika amanah ini diletakkan di bahumu, tentu Allah Maha Tahu kita mampu melaksanakannya. Teruslah berjuang dan bergerak tanpa putus asa, karena dakwah ini membutuhkan orang-orang yang bernafas panjang.
Perjalanan kita masih jauh, eratkan pegangan tanganmu...,mundurlah sejenak saat kau merasa niatmu tak lagi lurus, kemudian kembali maju dengan energi baru.
Dan teruslah bercita-cita.

"Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok." (Hasan Al-Banna)

Perjalanan dakwah kampus masih panjang. Yang diperlukan adalah kesabaran dan ketelatenan. Maju sedikit demi sedikit masih lebih baik daripada sekaligus lalu terkapar. Inilah jaman di mana perubahan itu berjalan dengan sedemikian cepatnya. Kealpaan kita mengantisipasinya hanya akan menjadikan kita terlibas, tanpa ampun. Dakwah seyogyanya harus direncanakan sesuai dengan semangat jamannya. Dan harus ada pelopor di tiap jaman itu. Mereka memperjuangkan dengan segenap daya upaya, penuh pengorbanan, dan berani mengambil resiko. Sebagaimana telah dilakukan oleh ummat-ummat terdahulu. Ini adalah sunnatullah perjuangan. Tanpa pengorbanan mustahil tujuan-tujuan yang kita inginkan bisa tercapai. (Mustafa Kamal)

Ya Rabb, bimbinglah kami..................

TARUSI (TA'LIM RUTIN SENIN)

Hari Pendidikan

Senin,3 Mei 2010
Ust. Syam Indra Pratama
Manusia adalah makhluk terdidik. Namun, kerasnya kapitalisme membuat para terdidik hanya terorientasi pada kerja, dan tak mampu berfikir kritis. Padahal
mahasiswa seharusnya memiliki tujuan tinggi, seperti membangun peradaban Islami karena tidak ada yang mustahil di dunia ini sama seperti ketika nabi Daud as. membunuh Raja Jalut hanya dengan sebuah ketapel.
Pemuda itu menarik dan penuh kejutan, karena:
1. Idealisme kuat, dan tentunya idealisme islam,
2. Kecerdasan,
3. Kritis dan kepekaan sosial,
4. Keberanian,
5. Pengorbanan.
"Tampilnya Islam itu karena Umatnya, tampilnya Umat itu karena Pemudanya, tampilnya Pemuda itu karena Kebaikan Akhlak"

TOP UKMM UNLAM

Training Orientasi Pengurus (TOP) Dan Musyawarah Kerja

Tema: "Luruskan Niat, Lejitkan Potensi, Raih Profesional Kerja Dakwah"

Training Orientasi Pengurus (TOP)
Minggu, 09 Mei 2010
Di LPM


Materi I
Pengenalan Dakwah Kampus
Ust. Khairani

 "Bila kita memilih dakwah berarti kita akan siap untuk bersama kepenatan dan menceraikan berleha-leha"

" Barangsiapa tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka ia bukan termasuk golongan mereka"( HR.Thabrani)
Dakwah kampus adalah salah satu bagian dari dakwah umum dan mengkhususkan diri pada miniatur masyarakat yaitu masyarakat kampus. Dakwah itu sifatnya terbuka dan bisa dirasakan.
Dua kata untuk menjawab tantangan dakwah ke depan adalah KOMPETENSI dan KONTRIBUSI.
"Jika seandainya ahli ilmu menjaga ilmunya dan mengamalkannya sesuai dengan keahliannya, maka ia akan menguasai orang-orang pada zamannya" (HR.Ibnu Majah).

Materi II
Ust. M. Hasan
Latar belakang:
  1. Rasulullah memberikan perhatianpenuh pada pemuda/ intelektual
  2. Pentingnya dukungan pemuda sebagai prasyarat pemikiran
  3. Kekhasan mahasiswa Indonesia
  4. Pelajaran dari sejarah
  5. Masalah regenerasi
  6. Masa Reformasi
Starategi Dakwah kampus itu ada tiga, yaitu opini tentang Islam, sarana pengembangan dan sarana menghasilkan kader.
" Kita harus mengkualitaskan kader kita yang sedikit namun juga kita harus menambah kuantitas kader kita"

DEPARTEMEN MEDIA & KOMUNIKASI (MEDKOM) UKMM UNLAM

Visi :
Media utama syiar islam dan jaringan global UKMM di Unlam

Misi :
1. Membentuk pribadi islam yang berwawasan luas, mengikuti perkembangan zaman dan bertanggung jawab
2. Mengoptimalkan media dan jaringan sebagai sarana pencitraan UKMM dan syiar islam di kalangan civitas Unlam
3. Membangun kerjasama dan kesolidan antar pengurus UKMM
4. Menjalin hubungan komunikasi dengan LDK dan UKM di lingkungan Unlam guna eksistensi UKMM
5. Menjadikan UKMM sebagai LDK yang memiliki syiar islam yang luas

PROGRAM KERJA periode 2010/2011
1. BULETIN
Tujuan : menyampaikan beberapa informasi yang dianggap penting secara insidentil
2. STIKER
Tujuan : memperkenalkan UKMM kepada masyarakat kampus
(media promosi)
3. PAMFLET
Tujuan : media publikasi acara selain spanduk/baligho dengan tujuan yang hampir sama
4. SPANDUK/BACKDROP
Tujuan : publikasi aCara, pernyataan sikap, pemberian ucApan selamat, himbauan-himbauan
5. BLOG dan GRUP FACEBOOK UKMM
Tujuan : sebagai media opini, dan memperkenalkan UKMM lebih jauh
6. SALAM MUHARAM
Tujuan : sebagai syiar islam dalam memperingati tahun baru islam
7. MILAD UKMM
Tujuan : memperingati hari terbentuknya UKMM Unlam
8. PAGI MABA
Tujuan : memberikan pelayanan kepada mahasiswa baru sekaligus perkenalan UKMM sebagai UKM Universitas
9. PELATIHAN DESIGN/LAYOUT
Tujuan : memberikan pengetahuan keterampilan tentang media publikasi

PENGURUS MEDKOM
Koordinator : M. Bahrom Saleh
Anggota :
1. M. Rijali Riyadi
2. M. Al Amin
3. Bambang Surya Pamungkas
4. Wily Astri (Co. akhwat Medkom)
5. Dewi Amferiani ( sekretaris Medkom)
6. Desy Dwi Normayasari (Bendahara Medkom)
7. Aida Fiteri
8. Dwi Wahyuniarti
9. Mardina
10. Uswati Husnun Nadia
11. Astrid Meilinda
12. Nurul Risa F.

Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia

LANDASAN SYAR'I
Q.S. 5:35
Q.S. 3:4
Q.S. 8:60
Q.S. 61:4


VISI
Membekali dan menjadikan mahasiswa sebagai da'i yang produktif yang mengerti eksistensinya dalam dakwah dan mampu menanggung amanah dakwah, memiliki wawasan ilmiah dengan berbagai ilmu pengetahuan serta siap menjadi salah satu unsur di dalam proses percepatan suatu perubahan


MISI
a. Kader pembelajar
b. Jaringan pendukung dakwah
c. Kontribusi real bagi dakwah dan masyarakat
d. Pemercepat proses perubahan


TUJUAN
- Menjaga eksistensi organisasi
- Menjaga estafet organisasi
- Meneruskan agenda dakwah
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader dakwah kampus


PROKER PSDM periode 2010/2011
1. DATA BASE
Tujuan : membuat sistem data base untuk pengurus
2. PENGAJIAN PENGURUS
Tujuan : menambah tsaqofah Islamiyah
3. PENGAJIAN UMUM
Tujuan : membina pribadi mahasiswa UNLAM untuk mencapai ketaqwaan, keimanan dan berakhlak mulia
4. MALAM BINA IMAN DAN TAQWA (MABIT)
Tujuan :
- Memelihara aspek Ruhiyah
- Menambah bekal ketakwaan kepada Allah swt
- Meningkatkan ukhuwah antar pengurus
5. LEMBAR TAUJIH
Tujuan : memberikan siraman ruhiyah dan sebagai sarana saling menasihati
6. LEMBAR MUTABA'AH
Tujuan : mengevaluasi & refleksi
7. SMS TAUJIH
Tujuan : menambah motivasi dan kecintaan kepada Allah
8. TAHAJJUD CALL
Tujuan : mentradisikan shalat Tahajjud
9. Training FIJAR (Fikriyah, Jasadiyah, Ruhiyah) I dan Training FIJAR II
Tujuan :
- melatih pengurus menjadi insan yang terampil dan berpengetahuan
- menambah motivasi pengurus dalam menjalankan aktivitasnya
10. Pesantren FIJAR
Tujuan : memberikan pembinaan lanjutan dari Training FIJAR bagi Anggota UKMM
11. TFA I dan II (Training For Action)
Tujuan :
- memberikan wawasan tentang berbagai metode dan pengalaman untuk meningkatkan skill kader
- meningkatkan produktivitas dan profesionalisme kader
12. PESANTREN RAMADHAN
Tujuan : meningkatkan Iman dan Taqwa
13. FRESH & FUN
Tujuan : mendekatkan dan menjalin persaudaraan antar pengurus sebagai sarana meningkatkan semangat, hiburan dan refreshing bagi pengurus

14. PELATIHAN TAHSIN
Tujuan : memperlancar makharijul hurf hijaiyah dan memahami isi Al Qur'an.


PENGURUS PSDM
koordinator : A.Zaidi
anggota :
1. Hangga Sudewo
2. Sigit Nurhadi
(bendahara PSDM)
3. Elhamy
4. A. Riffani
5. Ita (co. akhwat PSDM)
6. Desy Erviana (sekretaris)
7. Jamiatul Armisa
8. Yana
9. Ruhena
10. Istiqamah
11. Noor Hanita

DEPARTEMEN KEMUSLIMAHAN UKMM UNLAM


-->>> LATAR BELAKANG DEPARTEMEN
Muslimah menjadi bagian penting dari sebuah peradaban dunia, dimana banyak peran strategis yang multi dimensi dilakukan oleh muslimah, sehingga perlu sebuah wadah dalam organisasi pergerakan dakwah, untuk membina dan mencetak kader-kader muslimah yang siap menjadi penggerak da'wah. Dengan kondisi muslimah kontemporer saat ini sangat perlu ada kekhususan dalam pembinaan dan pelaksanaan peran muslimah dalam dakwah.

"wanita adalah tiang negara, jika wanita baik maka tegaklah negara dan sebaliknya jika wanita rusak maka hancurlah negara itu"


-->>> DESKRIPSI UMUM DEPARTEMEN
Departemen kemuslimahan adalah perangkat pelaksana aktifitas pembinaan khusus muslimah melalui program-program yang terarah dengan tujuan untuk mencetak kader-kader muslimah yang siap menjadi penggerak dakwah dengan target segmen objek muslimah pengurus UKMM khususnya dan penggerak dakwah kampus umumnya. Dalam pelaksanaannya, departemen kemuslimahan dibentuk menjadi 2 bidang kerja yaitu P3M (Pembinaan Pengembangan Potensi Muslimah) yang khusus meng-upgrade potensi muslimah dari sisi ruhiyah, fikriyah, jasadiyah, serta tsaqafah islamiyah. Dan bidang MedCreO (Media Kreasi dan Opini) yang khusus meng-upgrade potensi muslimah dari sisi Fanniyah, dalam jurnalistik serta bergerak dalam merespon isu-isu tentang kemuslimahan.


-->>> LANDASAN DASAR
Q.S. AT-TAUBAH :71
Q.S. Ash-Shaff :4

-->>> VISI & MISI
VISI
- mengoptimalkan pembinaan, pengembangan serta pemberdayaan potensi seluruh kader akhwat UKMM
- Meningkatkan kualitas seluruh kader akhwat UKMM, baik dalam hal fikriyah, ruhiyah, jasadiyah dan faniyah
- meningkatkan tsaqafah islamiyah dan 'ilmi (pengetahuan umum) untuk seluruh kader akhwat UKMM
- meningkatkan ukhuwah di antara kader-kader akhwat UKMM
- Membina silaturrahim antar kader muslimah yang ada di Lembaga Da'wah Kampus UNLAM

MISI
- melakukan pemantauan, penjagaan, dan evaluasi (mutaba'ah) untuk kader akhwat UKMM
- melaksanakan Ta'lim rutin akhwat
- melaksanakan atau membuat kebijakan yang dianggap perlu



-->>> PROGRAM KERJA periode 2010-2011
1. Kajian Rutin Akhwat
Tujuan : meningkatkan tsaqafah muslimah tentang keislaman dan seputar muslimah
2. Riyadhoh
Tujuan :
=> meningkatkan jasadiyah muslimah
=> meningkatkan ukhuwah antar muslimah
3. Rihlah
Tujuan :
=> meningkatkan ukhuwah antar muslimah
=> tafakur alam
=> mengisi kembali motivasi dan semangat pengurus akhwat UKMM
4. Mutiara Hikmah for Muslimah
Tujuan :
=> sebagai sarana informasi akhwat
=> sebagai wadah kreatifitas akhwat
=> sebagai sarana dakwah kampus
=> eksistensi UKMM
5. Forum Akhwat in Action
Tujuan :
=> meningkatkan keterampilan akhwat dalam berbagai hal
=> sebagai sarana kreatifitas akhwat
=> meningkatkan kepekaan terhadap isu-isu kemuslimahan
=> eksistensi UKMM
6. Blog (berpartisipasi)
Tujuan :
=> eksistensi UKMM khususnya kemuslimahan
=> wadah kreativitas akhwat
=> sarana informasi dan dakwah melalui media internet
7. SMS Taujih
Tujuan :
=> meningkatkan ruhiyah seluruh kader akhwat UKMM
=> Meningkatkan tsaqafah islamiyah seluruh kader akhwat UKMM
=> Memberikan informasi seputar kemuslimahan
8. Temu Kader Muslimah
Tujuan :
=> meningkatkan ruhiyah, fikriyah dan ukhuwah
=> memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada


PENGURUS Dept.kemuslimahan
Koordinator : imroatul mufidah
Anggota :
-Bidang MedCreO
1. Rahmita Noor Baiti
2. Wahyu sumawardani
3. Sri Aprianingsih
4. Sri Rusma
rianti
-Bidang P3M
1. Rusmayani
2. Jahratun Mika
3. Sisca Ariani
4. Hamdiyah
-sekretaris
murni
-bendahara
ismi rusmina

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UKMM UNLAM


VISI
mewujudkan kerja organisasi yang aktif, efektif, dan efisien serta berwawasan Islam.

MISI
1. Mengadakan penelitian internal maupun eksternal UKMM Unlam untuk kepentingan pengembangan organisasi.
2. Mengupayakan inovasi-inovasi perangkat dan fasilitas dalam organisasi secara berkesinambungan


PROGRAM KERJA periode 2010-2011
1. Pengadaan Perangkat Penunjang
Tujuan : menambah perangkat penunjang keorganisasian UKMM
2. Survei Terpadu penelitian dan pengembangan UKMM
Tujuan :
=> mengembangkan keorganisasian UKMM melalui penelitian
=> mengembangkan sikap ilmiah dan keterbukaan UKMM kepada lingkungan Unlam.
3. Forum Silaturrahim dan Studi Banding UKMM (FSSB UKMM)
Tujuan :
=> menambah informasi mengenai keorganisasian lembaga dakwah kampus lain sebagai inovasi untuk pengembangan UKMM
=> sebagai wadah silaturrahim antara UKMM dengan lembaga dakwah kampus lain
4. Audit dan Analisis Anggaran Program Kerja (A3PK)
Tujuan : mewujudkan kerja organisasi yang tertib, efektif dan efisien
5. Apresiasi Anggota UKMM Berprestasi
Tujuan :
=> sebagai wadah apresiasi kepada anggota UKMM yang aktif, berkepribadian islam, dan berprestasi
=> memberikan motivasi kepada anggota UKMM agar senantiasa mengoptimalkan peran dan fungsinya di UKMM
6. Lomba Artikel dan Bakat Islami
Tujuan : mengembangkan kreatifitas, minat, dan bakat yang berbasis Islam


PENGURUS Dept.LITBANG
koordinator : Ashadi Arsyad
Anggota :
1. Hidayatullah
2. Syahdam Husain
3. Bayu Sutejo
4. Rudi Hartono
5. M. Reza Rinjani
6. Tri Astri Rumirin
7. Aya Soraya
(co. Akhwat litbang)
8. Miftahul Jannah
9. Nura
(sekretaris Litbang)
10. Rabiatul Hamiah
11. Nur Laily Anggraini (bendahara Litbang)
12. Lailan Fauzana
13. Murniati

DEPARTEMEN EKONOMI UKMM UNLAM


PROGRAM KERJA periode 2010/2011
1. Badan Usaha UKMM (Penyediaan atribut UKMM, dll)
Tujuan : menciptakan kemandirian UKMM
2. Economic Study Tour
Tujuan :
=> menambah wawasan berbisnis
=> memperluas jaringan kegiatan usaha
3. UKMM Islamic Fair dan Dialog Ekonomi Syariah
Tujuan :
=> memperkenalkan UKMM kepada mahasiswa UNLAM
=> Untuk mendapatkan profit berupa dana untuk menambah kas UKMM
=> Wahana menambah wawasan tentang ekonomi syariah
4. Pembekalan jiwa Wirausaha
Tujuan : menciptakan individu-individu yang siap berwirausaha


Pengurus DEPKON periode 2010/2011
koordinator : M.syahril
anggota :
1. Dedy Taufik
2. Ansharullah
3. Gusti Romawi
4. Desy Purwatiningsih
5. Rahmatul Bayyinah
6. Mahriati
7. Nurlaila Hidayah
8. Rina Irliyani